Konsep Desa Pakraman
Sebelum memaparkan tentang
konsep Desa Pakraman terlebih
dahulu dibahas tentang pengertian Desa. Kata “Desa” adalah suatu perkataan yang
sangat popular di Bali dipergunakan untuk menunjukkan wilayah pemukiman
penduduk yang beragama Hindu. Desa dalam pengertian ini menujukkan pada suatu
wilayah yang dihuni oleh agama Hindu kecuali dibeberapa Desa didalam Kota atau
desa-desa yang terletak di pinggir pantai yang penduduknya sudah heterogen yang
terdiri dari berbagai umat beragama (Surpha, 2004: 5). Menurut UU No.5 tahun
1979 tentang pemerintahan Desa. Desa menurut undang-undang ini adalah “Satu
wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat,
termasuk didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri
dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia” (pasal 1 huruf a)
Desa Pakraman berasal dari kata Desa
dan Pakraman. Desa berasal dari kata “dis” yang artinya patokan atau petunjuk
rohani. Karena itu “Hitopadesa”
yang berasal dari kata “Hita”
artinya sejahtera atau bahagia dan “Desa” artinya petunjuk kerohanian. Karena
itu dalam kitab Hitopadesa
mengajarkan tentang ajaran kerohanian untuk mencapai kehidupan sejahtera dan
bahagia. Sedangkan kata Pakraman
berasal dari kata “grama” yang
artinya “Desa” dalam pengertian bahasa Indonesia dewasa ini (Janamijaya, 2003:
140-141). Jadi Desa Pakraman
adalah suatu panguyuban umat
Hindu ditingkat Desa sebagai wadah bersama untuk mengamalkan ajaran agama Hindu
yang dianutnya. Paguyuban yang disebut Desa Pakraman ini tidak memiliki hubungan struktural formal dengan
sistem pemerintahan Negara baik dari pemerintahan jaman kerajaan sampai pada
jaman kemerdekaan ini.
Menurut
Gunada (dalam Janamijaya, 2003: 124) dijelaskan bahwa Desa Pakraman adalah Desa
yang dilandasi oleh nilai-nilai religius. Tradisi di Bali mengakui Mpu Kuturan
adalah arsitek Desa Pakraman
kira-kira abad ke 10 masehi. Desa Pakraman
ada dan berlanjut di atas nilai-nilai religius
disamping nilai-nilai sosial – kemasyarakatan, budaya dan ekonomi. Nilai-nilai
religius tersebut bersumber pada ajaran agama Hindu Bali, yang telah mempunyai
ciri dan identitas budaya itu sendiri. Ajaran yang abstrak tersebut dibumikan
dalam bentuk Desa Pakraman.
Ajaran agama Hindu isinya, Desa Pakraman
wadahnya, agama Hindu mendapat nilai-nilai kongkrit didalam Desa Pakraman. Desa Pakraman mencakup unsur manusia (Pawongan), wilayah Desa (Palemahan) dan wilayah suci (Parahyangan). Desa Pakraman
sering juga disebut Desa Adat, jadi apa yang disebut Desa Adat dewasa ini
sesungguhnya adalah Desa Pakraman.
Desa Pakraman itu pada
hahikatnya adalah pengejawantahan ajaran agama Hindu menata umatnya dalam suatu
wilayah Desa.
Dalam lontar
Mpu Kuturan disebutkan bahwa Mpu Kuturan pada raja Bali, supaya agamalah yang
dijadikan pegangan oleh sang raja dalam menata kehidupan kerajaan. Dalam lontar Mpu Kuturan itu disebutkan
pula bahwa “Atas kehendak Sang Catur
Warna mendirikan tempat pemujaan seperti Pura Bale Agung, Pura Puseh dan
Pura Dalem di Desa Pakraman”. Sebagaimana disebutkan
dalam lontar Mpu Kuturan yang
mendirikan Desa Pakraman adalah
sang Catur Warna, ini berarti Desa Pakraman adalah wadah untuk
mengembangkan empat profesi dan fungsi dalam rangka mewujudkan empat tujuan
hidup mencapai dharma, artha, kama,
dan moksa.
2 komentar:
Lengkap sekali pembahasannya, memang bisa dikatakan pengertian desa itu relatif tolak ukurnya..Dan sekarang ada istilah desa adat yang pembentukannya juga sdh diatur undang-undang.
Ada suatu fenomena menarik mengenai transisi desa menjadi kelurahan. Banyak desa yg sudah layak menjadi kelurahan namun tidak mau melepas status desa itu menjadi kelurahan.
Memang buka suatu keharusan, namun terkadang permasalahannya hanya sekedar tidak mau melepaskan jatah dana desa dari pemerintah. Apalgi sekarang akan turun dana desa sebesar 1,4 m dari pusat.
Padahal kalau dilihat dari kategori status desa tersebut sepertinya sudah tidak layak lagi disebut desa. karena masyarakatnya hampir tidak ada yang profesinya jadi petani.
dan sepertinya memang fenomena sayang melepas jatah dana desa dari pemerintah ini juga tdk meyalahi undang-undang....
So... ya.. terserah aja.
Trims...
Salam kenal dari pemerintah desa Pedekik Bengkalis
Casino - Mapyro
The best casino in California. We have the best slots machines in San Diego. 강원도 출장샵 to the best 익산 출장마사지 slots machines 춘천 출장마사지 at the best bars. in Los Angeles, 경산 출장샵 LA and Santa 이천 출장마사지 Fe.
Posting Komentar